Minggu, 19 Mei 2013

Pengalaman "EMAS" dari Jerman (2) : Jakarta - Dubai - Munich


Orang-orang DPO Bandara Soekarno Hatta hehe
 Setelah mengecek Imigrasi sekitar pukul 10.00 WIB kami menunggu sekitar 2 jam untuk check in ke petugas Emirates Kami terlihat santai dan sedikit kelelahan karena hari itu kami memang selesai mengikuti perkuliahan dan seminar yang padat. Kami terlihat mengobrol dan berfoto-foto sejenak menghilangkan penat dan letih di ruang tunggu. Ga bisa ngebayangin gimana rasanya budaya di sana gimana yah. Ya yang penting alhamdulilah banget saya dan rekan-rekan dapat mengunjungi Jerman nanti, dibalik rasa letih kami sering bercanda ya seperti ini muka-muka DPO polisi eh maksudnya foto orang-orang gantenh hehehe ---->




Suasana Lebaran, eh maksudnya di Pesawat menuju Dubai
Pesawat Emirates kami bernomor penerbangan EK 359 dengan spesifikasi pesawat Boeing 777-300ER JET  lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta Terminal 2 sekitar pukul 00.15 WIB untuk menuju Bandara Internasional Dubai dengan jarak tempuh  sekitar 4080 Mil (Jalan kaki gempor nih – kalo naik becak kita dsuruh gowes sendiri ama abangnya) atau dengan waktu tempuh 8 jam 15 menit.  Yaaaa yang lain pada tidur kami lepas landas di pesawat ya..mmmmm, saya mendapatkan nomor kursi di Zona “H” bernomor kursi 14 E, Selama mengudara kami melepaskan penat dengan menonton film atau mendengarkan mp4, di setiap kursi terdapat layar  seperti Ipad untuk hiburan para penumpang. Saya menonton film “Avengers” , “The Raid” dan lainnya. Tidur melek merem bangun berulang-ulang. Kalo melek ya pas makan minum. Suasana di dalam pesawat seperti ini nih .




Bis Bandara Dubai, Uni Emirate Arab

Sekitar Pukul 02.00  WIB dinihari ketika pesawat mengudara di atas pulau Sumatera, Pramugara dan Pramugari yang orang Arab itu memberikan snack seperti roti, biskuit dan minuman. Perlu diketahui setiap penerbangan di pesawat ini kami diberikan 2 kali servis makan dari maskapai tersebut. Menu yang disajikan bervariasi mulai dari ayam sampai ikan kod dengan ciri khas masakan Turki maupun Eropa. Karena memang berangkat dini hari saya memutuskan untuk melepaskan penat dengan beristirahat dengan memejamkan mata. Kadang terbangun melihat peta perjalanan pesawat yang melintasi Pulau Sumatera , lalu Srilangka , India, lalu memasuki Timur Tengah kemudian mendarat di Dubai, Uni Emirat Arab sekitar pukul 05.30  waktu Dubai di Terminal 3. Kali ini saya salah memilih jus jeruk yang rasanya murni jeruk, membuat perut saya seperti ada paduan suara. Perbedaan waktu antara Dubai sekitar 3 jam lebih lambat dari Jakarta. Setelah turun dari Pesawat, saya berpikiran akan hawa panas karena ciri khas daerah Timur Tengah, tetapi hawa di sana sama seperti di Jakarta. Setelah turun saya dan rekan-rekan menaiki bis untuk dibawa ke cek imigrasi Dubai International Airport. Bis di Bandara di Dubai seperti ini, beda banget ama bis Damri punya bandara Soekarno Hatta.

 

 

Taman Langit eh maksudnya Taman di dalam Bandara Dubai.
Kemudian kami setelah turun segera cek Imigrasi, barang-barang bawaan kami yang masuk kabin pesawat di Cek. Kecuali koper yang masuk bagasi pesawat sudah direct sehingga langsung di pindah ke pesawat yang dituju. Kami merasakan kota Dubai sangat sibuk dan terlihat dari bandara banyak mobil-mobil seperti di Jakarta dan terlihat menara Burj Khalifa, Salah satu menara tertinggi di dunia. Ketinggian pencakar langit ini adalah 828 meter, diresmikan 4 Januari 2010. Terdapat kereta bandara juga menambah kepadatan transportasi di Dubai. Uniknya di sini tidak tampak kemacetan di sekitar Bandara. Bandara ini memang unik karena dalam sejarahnya bandara Dubai ini termasuk bandara tersibuk dan terpadat di dunia. Bandara ini tidak pernah sepi, bisa diprediksi perputaran uang di Dubai berapa banyak yah.  Ada mall di dalam bandara ini kemudian terdapat taman-taman yang membuat suasana bandara semakin asri.

Setelah berfoto-foto kemudian berbincang ngalor ngidul kami menunggu pesawat kami yang menuju Munich di depan Gate nomor 23 kemudian di cek Boarding pass dan paspor kami :


Boarding Pass Dubai - Munich

GATE 23 Terminal 3 Bandara Dubai UAE
 



Narsis dikit depan pesawat, agak gelap tapi masa depan yang foto insya alloh terang,amin.

Narsis banyak di deket kaca

 Setelah pukul 09.05 waktu Dubai, kami menaiki pesawat Emirates dengan nomor penerbangan EK 049 dengan spesifikasi pesawat Airbus A380-800 JET dengan jarak tempuh 42840 Mil dengan waktu tempuh 6 jam 35 menit, pesawat ini lebih besar dari pesawat Boeing yang kami gunakan dari Jakarta menuju Dubai. 

Pesawat dari Dubai menuju Munich

Pesawat ini sempat delay 15 menit karena menunggu penumpang sekeluarga yang terlambat. Ternyata orang-orang Arab bisa juga terlambat. saya mendapat tempat duduk duduk di Zona F bernomor kursi 47 E. Suasana di dalam pesawat ini sedikit lengang banyak terdapat kursi kosong sehingga kami bisa selonjor tidur-tiduran. Begini nih suasana pesawatnyaa pas ada servis foto diambil dari kameramen profesional saudara Riski.

 
Suasana Pesawat menuju Munich

 Setelah makan minum ngrumpi di dalam pesawat, sempat beser juga karena pesawat dingin. Gimana di Jerman nanti ya saya sudah tidak sabar untuk menginjakkan kaki di Jerman nanti. huuuuuuuu ga sabarrr. Setelah 7 jam perjalanan kami akhirnya tiba di negara kelahiran Jurgen Habermas. Kota Munich menyambut kedatangan kami dengan hujan sekitar pukul 12.00 waktu Munich. Tambah dinginnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn nihhh di Jerman. Alhamdulilah akhirnya perjalanan Jakarta menuju Munich berjalan lancar dan sukses kami bersiap menghadapi angin yang menusuk pada musim gugur (autumn) ini. Bakal kangennn dengan suasanan ini nanntinyaa.

 

Bandara Internasional Munich Jerman

 

 BERSAMBUNG coy .....