Jumat, 16 Maret 2012

PERSEPSI "Ngawur Karena Benar"

Hallo Kicauersku :) :) :)

Akhirnya weekend yang saya tunggu datang juga ya,walaupun Sabtu Minggu pasti tidak berasa berlalu begitu saja deh kayanya,saya doakan semua diberikan kesehatan ya,agar selalu dapat melakukan aktivitas seperti biasa.

Oh iyaa saya hari ini dapat hadir di acara Islamic Book Fair (IBF)  yang seperti biasa tempatnya di Istana Olahraga (disingkat ISTORA) Senayan,Jakarta Selatan.Saya datang ke IBF ditemani pacar saya.Kalau niat saya ya ingin mengantar dia,kalau niat Pacar saya mungkin diantar saya kali yah? (ga mutu banged yah niatnya)
Langsung to the point yah,

"Berani Karena Benar" itu biasa sudah tak spesial lagi,sekarang yang lg nge-trend adalah "Ngawur Karena benar"

Itu anagium apa yah?penulisnya gila apa yah?emang ada yang bilang begitu?

Jadi,

Ada yang tau Sudjiwo Tedjo?Presiden Jancukers?pernah nonton Indonesia Lawyes Club?

Jujur niat utama saya datang ke IBF hari ini untuk menghadiri acara bedah buku "Ngawur Karena Benar" karya Sudjiwo Tedjo (Mbah Tedjo) budayawan edan atau Dalang gaul yang gila tweet.Nah salah satu anagium yang saya kutip di atas merupakan tulisan budayawan edan yang hobinya ngetweet itu.

Saya sempat terlambat 15 menit hadir di panggung utama ISTORA yang ternyata Mbah Tedjo sudah nyocot dari tadi.

Dalam hati sempat kecewa,tapi apa daya tangan tak sampai.Maaf kalau tulisan saya (ikut-ikutan) ngawur.Setelah beberapa lama mengikuti sesi tanya jawab itu ternyata konsep Ngawur yang terlintas dipikiran mayoritas pengunjung yang datang tidak serumit bahkan lebih rumit dari Rumus Phytagoras tergantung pengunjung memaknainya memakai IQ? atau tidak.

Mbah Tedjo yang bergaya urakan (lebih urakan dari pejabat-pejabat pemerintahan itu) tetapi tidak kurang ajar.Urakan berbeda dengan kurang ngajar,Bedannya urakan itu melanggar aturan termasuk aturan berpikir untuk mengikuti hati nurani,Maka kurang ngajar melanggar aturan hanya demi melanggar,

Mulai menjelaskan Ngawurisme ala Mbah Tedjo menurutnya "Jurus-jurus terakhir kita setelah mentok pada jurus-jurus lain yang konon sistematis,santun,dan berbudi pekerti ternyata di balik kedok tertata,sopan dan bertata krama itu merupakan kepalsuan"

Yang lucu katanya "Negara kita (Indonesia) katanya negara Kelautan (Maritim) tetapi yang dibangun kok Jembatan Suramadu,bukan memperbanyak kapal dan dermaga,Kalau bisa pemerintah khususnya Dirjen Laut itu jejerin kapal-kapal di sepanjang pantai utara jawa jadi kita bisa jalan kaki ngelangkahin kapal-kapal itu" kata Mbah Tedjo yang terkenal sebagai Presiden Jancukers itu.

ya sangat menarik saya bisa ikut bedah buku mbah Tedjo,saya pun ikut membeli buku yang baru terbit itu dan ditambah tanda tangan sang Presiden Jancukers,yang saya dengar Budayawan Edan itu akan menulis buku lagi yang berjudul "Dalang Gaul Gila nge-Tweet"

SEKIAN

THANKS KICAUERS,

SAYA FEBRY.

SALAM JANCUKERS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar